Tuesday, April 30, 2013

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN Perkembangan Pertanian di Indonesia

Oleh : Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertanian adalah merupakan salah satu usaha yang bisa menunjang kehidupan masyarakat dalam kehidupannya yang saat ini memang telah banyak digeluti oleh masyarakat kecil maupun masyarakat tingkat sedang. Namun, sebagian besar masyarakat kecil masih terhambat oleh kurangnya pengembangan teknologi yang memang sangat dibutuhkan sekarang sebagai pembantu dalam mengelolah lahan petanian maupun hasil-hasil pertanian. Keterbatasan inilah yang sekarang menjadi bahan untuk dipecahkan bersama-sama guna membantu para petani dalam mengembangkan usahanya dalam bertani.
Kemudian selain dari pada itu, pengembangan teknologi juga dibutuhkan sebagai pembaruan dari usaha tani tradisional guna lebih meningkatkan lagi produktivitas hasil pertanian. Usaha yang telah dilakukan dalam mengembangkan usaha tani juga memang penting karena pengembangan teknologi dalam bidang usaha pertanian ditujukan agar dapat membantu para petani dalam mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi sebagaimana yang diharapkan oleh semua petani.
Pengembangan teknologi dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan dengan memperhatikan sistem pertanian yang digunakan yang didalamnya mencakup berbagai macam cara dalam mengembangkan hasil pertaian selain daripada teknologi. Pengetahuan yang seperti ini seharusnya menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha tani apabila kita ingin mendapatkan keuntugan yang besar. Hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya petani perhatikan terlebih dahulu ketika ingin memulai usaha tani agar tidak mendatangkan kerugian. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan guna memberi pengetahuan berupa sosialisasi ketika ada pengembangan metode pertanian maupun pengembangan alat-alat pertaian yang dapat membantu megurangi beban para petani.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan teknologi pertanian yang ada di Indonesia?
2. Bagaimanakah perkembangan sistem pertanian di Indonesia?
3. Bagaimanakah perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia?




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agronomi dan Ruang Lingkup Agronomi
       Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan tanaman Agonomi berasal dari : Agros = Tanaman dan Nomos = Pengelolaan. Jadi Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian di sebidang lahan dengan input minimal dan menghasilkan output yang maksimal. Menurut Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang produksi dan menghasilkan produksi maksimum. Sedangkan Setyati (1982) megemukakan Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum. Produksi maksimum bermakna hasil produksi yang dihasilkan maksimal baik kuantitatif maupun kualitatif. Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.
        Agronomi meliputi 3 aspek pokok, yaitu Aspek pemuliaan tanaman, Aspek fisiologi tanaman, Aspek ekologi tanaman. Pemuliaan Tanaman adalah ilmu pengetahuan untuk menciptakan tanaman yang lebih baik melalui perbaiakan genetik. Selain itu pemuliaan tanaman merupakan suatu metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, hasil dari kegiatan pemuliaan tanaman yaitu berupa tanaman unggul.
        Ekologi diartikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya serta  organisme dengan organisme yang lainnya di suatu tempat. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Fisiologi tumbuhan adalah  Ilmu yang mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan tanggapan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya yang menggabungkan aspek fisika, kimiawi, dan biologi di dalam tumbuhan. 
B. Pengertian pertanian
Negara kita terkenal dengan sebutan sebagai Negara Agraris bahkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pernah dijuluki dengan sebutan negara Macan Asia karena kekuatan Pertanian dengan Swasembada Pangannya. Namun apakah anda tahu pengertian dari Pertanian itu sendiri? Banyak pakar ilmuan terutama di bidang pertanian dalam mendefinisikan kata “Pertanian” itu sendiri baik secara arti sempit maupun dalam arti luas. Kali ini saya merangkum beberapa pengertian pertanian dari berbagai sumber yang mungkin anda bisa simpulkan sendiri apa itu “PERTANIAN”.
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Pertanian Dalam Arti Luas, semua yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Saat ini, kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh tiga departemen, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Adapun sebelum diputuskan ketiga departemen tersebut telah mengalami beberapa perubahan diantaranya:
1.    tahun 1980 = Departemen Pertanian
2.    tahun 1987 = Departemen Pertanian dan Departemen Kehutanan
3.    tahun 2000 = Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, serta Departemen kelautan dan Perikanan
4.    tahun 2002 = urusan perkebunan dikembalikan kedalam Departemen Pertanian, sehingga sejak saat itu kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh ketiga departemen (Pertanian, Kehutanan, Kelautan&Perikanan)
Pertanian Dalam Arti Sempit, suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Secara sederhana, Mosher (1966) mengartikan pertanian sebagai turutnya campur tanagan manusia dalam perkembangan tanaman dan atau hewan, agar dapat lebih baik memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan atau masyarakatnya. Turutnya campur tangan manusia tersebut, dilakukan melalui mobilisasi sumberdaya (sendiri dan dari luar) dan pemanfaatanya kearah:
1.    Peningkatan produksi, melalui intensifikasi (sapta usaha tani) dan ekstensifikasi (perluasan area/skala usaha)
2.    Diversifikasi, yaitu keragaman usaha
3.    Efisiensi usaha, yaitu peningkatan pendapatan
4.    Perbaikan mutu, melalui standardisasi dan pengelompokan (sortasi), pengolahan, pembungkusan (packing) dan pemberian merk (branding)
5.    Pengolahan limbah, yaitu pemanfaatan limbah menjadi produk yang bermanfaat (biogas, kompos, dll)
6.    Perbaikan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Rehabilitasi dan konservasi
Dalam beberapa pengertian tersebut, pertanian memiliki makna ganda, baik sebagai profesi dan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan. Dan tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung. Tanaman pertanian merupakan tanaman hasil pertanian yang meliputi hasil sawah, tegal dan ladang. Contoh tanaman pertanian adalah padi, sayur-sayuran, buah-buahan, gandum dan ubi. 
C. Perkembangan Pertanian di Indonesia
Dalam proses perkembangan tidak terlepas dari visi pertanian Indonesia. Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global. Selain itu perkembangan pertanian tidak lepas dari sejarah perkembangan dari masyarakatnya zaman dulu hingga sekarang :
  1. Era pertanian dahulu: masih dengan sistem nomaden yaitu masyarakatnya dalam pemenuhan hidupnya sehari-hari masih menggunakan sistem berburu  dan semi nomaden yaitu masyarakatnya sudah mulai bercocok tanam dan juga masih menggunakan sistem berburu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
  2. Era pertanian modern : pertanian yang sudah mengalami kemajuan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya berbagai terobosan-terobosan dan teknologi-teknologi baru.
Kemudian dalam proses perkembangan pertanian di Indonesia ada tiga pola pertanian yang saling berpengaruh, antaralain yaitu :
  1. Pertanian konvensional : Pertanian ini  mengandalkan input dari luar sistem pertanian, berupa energi, pupuk, pestisida untuk mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi.
  2. Pertanian Konservasi  : pertanian yang mengandalkan dan berusaha mempertahankan kelestarian alam. Petani pada pertanian konservasi biasanya lebih mengutamakan kelestarian dan biasanya produktivitas rendah.
  3. Pertanian Teknologi Tinggi : pertanian ini memerlukan input tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun energi. Pada pertanian teknologi tinggi ini dilakukan oleh pemodal besar karena biaya pertanian untuk cukup besar.
Di Indonesia terdapat berbagai macam sistem pertanian. Dan dalam setiap sistem memiliki tingkat efisiensi teknologi yang berbeda-beda yaitu :
  1. Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,  produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
  2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih rendah , terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman
  3. Sistem sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah baik (tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
  4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju. 
D. Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian merupakan salah satu hal yang dicapai ketika perkembangan pertanian terlaksana. Mau tidak mau dalam perkembangan pertanian akan menemui pembangunan ini karena berkembangnya pertanian dicapai melalui pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan pertanian harus ditentukan arah yang jelas agar mudah dalam pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Arah pembangunan pertanian yaitu:
1.      Peningkatan produksi pertanian
Arah ini harus dilakukan karena ini merupakan salah satu tujuan dari pembangunan pertanian yaitu meningkatkan produksi pertanian. Dengan peningkatan produksi  pertanian maka secara tidak langsung meningkatkan pembangunan pertanian tersebut. Maka harus dilakukan hal-hal khusus untuk meningkatkan produksi pertanian agar laju pembangunan semakin cepat.
2.      Peningkatan pendapatan usaha tani
Dalam pembangunan pertanian harus dicapai peningkatan pendapatan usaha tani, karena ketika pendapatan pertanian meningkat maka perkembangan pertanian akan semakin meningkat.
3.      Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani
Saat kesejahteraan dan taraf hidup petani meningkat maka akan banyak yang berminat di pertanian dan perkembangan pertanian akan berjalan. Saat banyak yang berminat karena kesejahteraan dan taraf hidup petani terjamin maka akan banyak yang berpartisipasi dan pembagunan akan berlangsung.
4.      Penyediaan lapangan dan kesempatan kerja
Salah satu arah pembangunan yaitu menyediakan lapangan kerja. Pembangunan pertanian yang akan meluaskan lapangan pekerjaan juga akan membutuhkan pekerja sehingga secara langsung meniingkatkan penyediaan lapangan kerja.
5.      Perolehan pendapatan devisa
Salah satu arah pembangunan pertanian yaitu memperoleh devisa yaitu dengan mengekspor hasil pertanian. Dan ekspor dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu dan kualitas produksi pertanian.
Dalam pembangunan pertanian harus memiliki pula tujuan yang jelas dan harus mencapai kesejahteraan bagi petani dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat dicapai melalui:
1.      Agribisnis
2.      Pemanfaatan Iklim
3.      Pemanfaatan  Keanekaragaman Hayati
4.      Kesesuaian Lahan
5.      Ketersediaan Tenaga Kerja
6.      Pemanfaatan Peluang Pasar
Selain itu harus diperhatikan sumber daya pertanian yang dapat mempercepat pembangunan pertanian, SDM tersebut meliputi:
1.    Pemerintah Pusat
2.    Pakar Perguruan Tinggi
3.    Mahasiswa
4.    Penyuluh Pertanian
5.    Petani


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa perkembangan pertanian terdiri atas dua yaitu massyarakat dahulu dan masyarakat modern. Di  Indonesia terdapat tiga pola perkembangan pertanian yaitu Pertanian Teknologi Tinggi, Pertanian Konservasi dan Pertanian konvensional. Perkembangan pertanian di Indonesia sekarang ini masih belum maksimal dikarenakan SDM perkembangan pertanian di Indonesia masih kurang professional dan kurang adanya sinergi antar sumber daya manusia. Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sarana prasarana dalam dan pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih berkualitas.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sarana prasarana dalam dan pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih berkualitasagar perkembangan pertanian lebih maju dan pembangunan pertanian semakin pesat.












Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Ilmu Lingkungan. ITB Press. Bandung
Fatchurrohim. M. 2002. Hubungan Pemupukan dengan Absorbsi Hara dan Produktivitas Kedelai. Seminar Lembaga Pusat Penelitian Pertanian.
Kobata and Uemuki.2004.Effect of high temperature at ripening stage on the reserve accumulation in seed in some rice cultivars. Plant Prod. Science. 4:160-168.
Weerakoon, W. M. W., Maruyama, A. and Ohba, K. 2008. Impact of humidity on        temperature induced grain sterility in rice (Oryza sativa L). J. Agron. and Crop Sci. 194:135-140.
Yudi, Abror. 2007. Teknik Budidaya Kedelai. Jurnal Agrivita 11(2) : 17-21. Balitbag. Bogor
Zakaria, S. 2005. Effect of temperature in ripening stage on the appearance of nucellar epidermis and reserves accumulation in endosperm of rice  (Oryza  sativa L.). Jurnal Agrista.



penyusun
 Abdul Latif (H0712001)
 Adi Aribowo (H0712002)
Adi Prabu M (H0712003)
Adib Fauzan R (H0712004
  
                        

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2013 

1 comment:

  1. Artikel yang sangat bermanfaat, untuk maslah pemupukan budidaya tanaman dapat dipercayakan pada pupuk NPK Caping Tani

    ReplyDelete