Tuesday, April 30, 2013

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN Perkembangan Pertanian di Indonesia

Oleh : Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertanian adalah merupakan salah satu usaha yang bisa menunjang kehidupan masyarakat dalam kehidupannya yang saat ini memang telah banyak digeluti oleh masyarakat kecil maupun masyarakat tingkat sedang. Namun, sebagian besar masyarakat kecil masih terhambat oleh kurangnya pengembangan teknologi yang memang sangat dibutuhkan sekarang sebagai pembantu dalam mengelolah lahan petanian maupun hasil-hasil pertanian. Keterbatasan inilah yang sekarang menjadi bahan untuk dipecahkan bersama-sama guna membantu para petani dalam mengembangkan usahanya dalam bertani.
Kemudian selain dari pada itu, pengembangan teknologi juga dibutuhkan sebagai pembaruan dari usaha tani tradisional guna lebih meningkatkan lagi produktivitas hasil pertanian. Usaha yang telah dilakukan dalam mengembangkan usaha tani juga memang penting karena pengembangan teknologi dalam bidang usaha pertanian ditujukan agar dapat membantu para petani dalam mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi sebagaimana yang diharapkan oleh semua petani.
Pengembangan teknologi dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan dengan memperhatikan sistem pertanian yang digunakan yang didalamnya mencakup berbagai macam cara dalam mengembangkan hasil pertaian selain daripada teknologi. Pengetahuan yang seperti ini seharusnya menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha tani apabila kita ingin mendapatkan keuntugan yang besar. Hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya petani perhatikan terlebih dahulu ketika ingin memulai usaha tani agar tidak mendatangkan kerugian. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan guna memberi pengetahuan berupa sosialisasi ketika ada pengembangan metode pertanian maupun pengembangan alat-alat pertaian yang dapat membantu megurangi beban para petani.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan teknologi pertanian yang ada di Indonesia?
2. Bagaimanakah perkembangan sistem pertanian di Indonesia?
3. Bagaimanakah perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia?




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agronomi dan Ruang Lingkup Agronomi
       Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan tanaman Agonomi berasal dari : Agros = Tanaman dan Nomos = Pengelolaan. Jadi Agronomi adalah ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian di sebidang lahan dengan input minimal dan menghasilkan output yang maksimal. Menurut Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup pengelolaan lapang produksi dan menghasilkan produksi maksimum. Sedangkan Setyati (1982) megemukakan Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum. Produksi maksimum bermakna hasil produksi yang dihasilkan maksimal baik kuantitatif maupun kualitatif. Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju, dan pada saatnya tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat budaya manusianya.
        Agronomi meliputi 3 aspek pokok, yaitu Aspek pemuliaan tanaman, Aspek fisiologi tanaman, Aspek ekologi tanaman. Pemuliaan Tanaman adalah ilmu pengetahuan untuk menciptakan tanaman yang lebih baik melalui perbaiakan genetik. Selain itu pemuliaan tanaman merupakan suatu metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, hasil dari kegiatan pemuliaan tanaman yaitu berupa tanaman unggul.
        Ekologi diartikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya serta  organisme dengan organisme yang lainnya di suatu tempat. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Fisiologi tumbuhan adalah  Ilmu yang mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan tanggapan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya yang menggabungkan aspek fisika, kimiawi, dan biologi di dalam tumbuhan. 
B. Pengertian pertanian
Negara kita terkenal dengan sebutan sebagai Negara Agraris bahkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pernah dijuluki dengan sebutan negara Macan Asia karena kekuatan Pertanian dengan Swasembada Pangannya. Namun apakah anda tahu pengertian dari Pertanian itu sendiri? Banyak pakar ilmuan terutama di bidang pertanian dalam mendefinisikan kata “Pertanian” itu sendiri baik secara arti sempit maupun dalam arti luas. Kali ini saya merangkum beberapa pengertian pertanian dari berbagai sumber yang mungkin anda bisa simpulkan sendiri apa itu “PERTANIAN”.
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari a1am dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Pertanian Dalam Arti Luas, semua yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Saat ini, kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh tiga departemen, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Adapun sebelum diputuskan ketiga departemen tersebut telah mengalami beberapa perubahan diantaranya:
1.    tahun 1980 = Departemen Pertanian
2.    tahun 1987 = Departemen Pertanian dan Departemen Kehutanan
3.    tahun 2000 = Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, serta Departemen kelautan dan Perikanan
4.    tahun 2002 = urusan perkebunan dikembalikan kedalam Departemen Pertanian, sehingga sejak saat itu kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh ketiga departemen (Pertanian, Kehutanan, Kelautan&Perikanan)
Pertanian Dalam Arti Sempit, suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Secara sederhana, Mosher (1966) mengartikan pertanian sebagai turutnya campur tanagan manusia dalam perkembangan tanaman dan atau hewan, agar dapat lebih baik memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan atau masyarakatnya. Turutnya campur tangan manusia tersebut, dilakukan melalui mobilisasi sumberdaya (sendiri dan dari luar) dan pemanfaatanya kearah:
1.    Peningkatan produksi, melalui intensifikasi (sapta usaha tani) dan ekstensifikasi (perluasan area/skala usaha)
2.    Diversifikasi, yaitu keragaman usaha
3.    Efisiensi usaha, yaitu peningkatan pendapatan
4.    Perbaikan mutu, melalui standardisasi dan pengelompokan (sortasi), pengolahan, pembungkusan (packing) dan pemberian merk (branding)
5.    Pengolahan limbah, yaitu pemanfaatan limbah menjadi produk yang bermanfaat (biogas, kompos, dll)
6.    Perbaikan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Rehabilitasi dan konservasi
Dalam beberapa pengertian tersebut, pertanian memiliki makna ganda, baik sebagai profesi dan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan. Dan tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung. Tanaman pertanian merupakan tanaman hasil pertanian yang meliputi hasil sawah, tegal dan ladang. Contoh tanaman pertanian adalah padi, sayur-sayuran, buah-buahan, gandum dan ubi. 
C. Perkembangan Pertanian di Indonesia
Dalam proses perkembangan tidak terlepas dari visi pertanian Indonesia. Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global. Selain itu perkembangan pertanian tidak lepas dari sejarah perkembangan dari masyarakatnya zaman dulu hingga sekarang :
  1. Era pertanian dahulu: masih dengan sistem nomaden yaitu masyarakatnya dalam pemenuhan hidupnya sehari-hari masih menggunakan sistem berburu  dan semi nomaden yaitu masyarakatnya sudah mulai bercocok tanam dan juga masih menggunakan sistem berburu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
  2. Era pertanian modern : pertanian yang sudah mengalami kemajuan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya berbagai terobosan-terobosan dan teknologi-teknologi baru.
Kemudian dalam proses perkembangan pertanian di Indonesia ada tiga pola pertanian yang saling berpengaruh, antaralain yaitu :
  1. Pertanian konvensional : Pertanian ini  mengandalkan input dari luar sistem pertanian, berupa energi, pupuk, pestisida untuk mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi.
  2. Pertanian Konservasi  : pertanian yang mengandalkan dan berusaha mempertahankan kelestarian alam. Petani pada pertanian konservasi biasanya lebih mengutamakan kelestarian dan biasanya produktivitas rendah.
  3. Pertanian Teknologi Tinggi : pertanian ini memerlukan input tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun energi. Pada pertanian teknologi tinggi ini dilakukan oleh pemodal besar karena biaya pertanian untuk cukup besar.
Di Indonesia terdapat berbagai macam sistem pertanian. Dan dalam setiap sistem memiliki tingkat efisiensi teknologi yang berbeda-beda yaitu :
  1. Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,  produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
  2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih rendah , terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun musiman
  3. Sistem sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang sudah baik (tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih baik.
  4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju. 
D. Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian merupakan salah satu hal yang dicapai ketika perkembangan pertanian terlaksana. Mau tidak mau dalam perkembangan pertanian akan menemui pembangunan ini karena berkembangnya pertanian dicapai melalui pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan pertanian harus ditentukan arah yang jelas agar mudah dalam pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Arah pembangunan pertanian yaitu:
1.      Peningkatan produksi pertanian
Arah ini harus dilakukan karena ini merupakan salah satu tujuan dari pembangunan pertanian yaitu meningkatkan produksi pertanian. Dengan peningkatan produksi  pertanian maka secara tidak langsung meningkatkan pembangunan pertanian tersebut. Maka harus dilakukan hal-hal khusus untuk meningkatkan produksi pertanian agar laju pembangunan semakin cepat.
2.      Peningkatan pendapatan usaha tani
Dalam pembangunan pertanian harus dicapai peningkatan pendapatan usaha tani, karena ketika pendapatan pertanian meningkat maka perkembangan pertanian akan semakin meningkat.
3.      Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani
Saat kesejahteraan dan taraf hidup petani meningkat maka akan banyak yang berminat di pertanian dan perkembangan pertanian akan berjalan. Saat banyak yang berminat karena kesejahteraan dan taraf hidup petani terjamin maka akan banyak yang berpartisipasi dan pembagunan akan berlangsung.
4.      Penyediaan lapangan dan kesempatan kerja
Salah satu arah pembangunan yaitu menyediakan lapangan kerja. Pembangunan pertanian yang akan meluaskan lapangan pekerjaan juga akan membutuhkan pekerja sehingga secara langsung meniingkatkan penyediaan lapangan kerja.
5.      Perolehan pendapatan devisa
Salah satu arah pembangunan pertanian yaitu memperoleh devisa yaitu dengan mengekspor hasil pertanian. Dan ekspor dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu dan kualitas produksi pertanian.
Dalam pembangunan pertanian harus memiliki pula tujuan yang jelas dan harus mencapai kesejahteraan bagi petani dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat dicapai melalui:
1.      Agribisnis
2.      Pemanfaatan Iklim
3.      Pemanfaatan  Keanekaragaman Hayati
4.      Kesesuaian Lahan
5.      Ketersediaan Tenaga Kerja
6.      Pemanfaatan Peluang Pasar
Selain itu harus diperhatikan sumber daya pertanian yang dapat mempercepat pembangunan pertanian, SDM tersebut meliputi:
1.    Pemerintah Pusat
2.    Pakar Perguruan Tinggi
3.    Mahasiswa
4.    Penyuluh Pertanian
5.    Petani


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa perkembangan pertanian terdiri atas dua yaitu massyarakat dahulu dan masyarakat modern. Di  Indonesia terdapat tiga pola perkembangan pertanian yaitu Pertanian Teknologi Tinggi, Pertanian Konservasi dan Pertanian konvensional. Perkembangan pertanian di Indonesia sekarang ini masih belum maksimal dikarenakan SDM perkembangan pertanian di Indonesia masih kurang professional dan kurang adanya sinergi antar sumber daya manusia. Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sarana prasarana dalam dan pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih berkualitas.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sarana prasarana dalam dan pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih berkualitasagar perkembangan pertanian lebih maju dan pembangunan pertanian semakin pesat.












Daftar Pustaka

Anonim. 2008. Ilmu Lingkungan. ITB Press. Bandung
Fatchurrohim. M. 2002. Hubungan Pemupukan dengan Absorbsi Hara dan Produktivitas Kedelai. Seminar Lembaga Pusat Penelitian Pertanian.
Kobata and Uemuki.2004.Effect of high temperature at ripening stage on the reserve accumulation in seed in some rice cultivars. Plant Prod. Science. 4:160-168.
Weerakoon, W. M. W., Maruyama, A. and Ohba, K. 2008. Impact of humidity on        temperature induced grain sterility in rice (Oryza sativa L). J. Agron. and Crop Sci. 194:135-140.
Yudi, Abror. 2007. Teknik Budidaya Kedelai. Jurnal Agrivita 11(2) : 17-21. Balitbag. Bogor
Zakaria, S. 2005. Effect of temperature in ripening stage on the appearance of nucellar epidermis and reserves accumulation in endosperm of rice  (Oryza  sativa L.). Jurnal Agrista.



penyusun
 Abdul Latif (H0712001)
 Adi Aribowo (H0712002)
Adi Prabu M (H0712003)
Adib Fauzan R (H0712004
  
                        

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2013 

Tuesday, April 23, 2013

Program Studi S1 Agroteknologi


Visi dan Misi


VISI
Menjadi penyelenggara pendidikan dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budidaya tanaman yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dalam mewujudkan pertanian terpadu berkelanjutan dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional

MISI
  1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang budidaya tanaman untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam mewujudkan pertanian terpadu berkelanjutan
  2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah ke pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk penyelesaian masalah di bidang budidaya tanaman, khususnya tanaman unggulan lokal
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk penerapan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  4. Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama di tingkat nasional maupun internasional.

TUJUAN
Menghasilkan lulusan yang:
  1. Kompeten dalam bidang budidaya tanaman yang mencakup aspek sumberdaya lahan, agronomi, dan perlindungan tanaman berdasarkan kearifan lokal.
  2. Mampu berinovasi dalam menerapkan IPTEK.
  3. Mempunyai jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajerial, serta adaptif terhadap lingkungan.
  4. Mampu berkomunikasi dan bekerjasama.
  5. Menjunjung etika profesi.
  6. Menghasilkan produk penelitian yang memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budidaya tanaman, khususnya tanaman unggulan lokal, serta berkontribusi untuk penyelesaian masalah pertanian.
  7. Mendiseminasikan dan mengimplementasikan temuan IPTEK kepada masyarakat.
  8.  Menghasilkan jejaring (networking) kerjasama untuk meningkatkan mutu institusi dan lulusan.
Website Resmi Prodi Agroteknologi UNS : http://agroteknologi.fp.uns.ac.id

Fakultas Pertanian UNS


Sejarah Singkat Fakultas Pertanian UNS

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (FP UNS) yang didirikan tahun 1976, merupakan salah satu lembaga pendidikan negeri terkemuka di Jawa Tengah  yang mencetak tenaga profesional dan tenaga akademik di bidang pertanian.
       Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta semula berasal dari Fakultas Pertanian Universitas Swasta yang tergabung dalam Universitas Gabungan Surakarta. Selanjutnya Universitas Gabungan Surakarta diresmikan menjadi Universitas Negeri pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No 10 tahun 1976, tertanggal 8 Maret 1976 semula bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret disingkat UNS.
Pada awal kelahirannya Fakultas Pertanian UNS mempunyai dua Jurusan  yaitu : Jurusan Budidaya Pertanian (BP)  dan Sosial Ekonomi Pertanian (Sosek). Jurusan Budidaya Pertanian (BP) mempunyai dua program studi yaitu Agronomi dan Ilmu Tanah, sedangkan Sosial Ekonomi Pertaian (Sosek) mempunyai dua program studi yaitu Ekonomi Pertanian dan Sosiologi Pedesaan (Berdasarkan SK Ditjen Dikti No. 39/Dikti/Kep/1984, tanggal 20 Juni 1984).   Dalam perkembangan berikutnya tahun 1996 melalui Surat Keputusan Ditjen Dikti No. 222/ DIKTI/ Kep/1996 tanggal 11 Juli 1996, Fakultas Pertanian UNS diputuskan memiliki 4 Program Studi, yaitu: Agronomi, Ilmu Tanah, Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis), Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP); dan sejak tahun 1997 dengan dikeluarkannya SK Ditjen Dikti No. 446/DIKTI/Kep/1997 tanggal 5 Desember 1997, bertambah satu Program Studi, yaitu Produksi Ternak. Sesuai surat Ditjen DIKTI Nomor: 2782/D/T/2004 tangal 16 Juli 2004 tentang ijin penyelenggaraan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian  (S1) pada Universitas Sebelas Maret, maka  Tahun Akademik 2004/2005 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret membuka program studi baru yakni Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP).
      Untuk memberi kesempatan bagi lulusan Diploma I, II, dan III serta untuk menampung lulusan SLTA yang tidak mendapat kesempatan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai kemauan kuat meneruskan jenjang S-1, maka sejak tahun 1995 Fakultas Pertanian menyelenggarakan Program Non Reguler berdasarkan SK Dikti No. 119/DIKTI/ KEP/1996 dan No. 443/DIKTI/ KEP/1996, tanggal 26 Agustus 1996 untuk Program Studi Agronomi dan Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis), dan SK Rektor No. 128/J27.PP/1997, tanggal 06 Juni 1997 untuk Program Studi Ilmu Tanah.
         Seiring dengan dinamika yang terjadi pada dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi, maka mulai tanggal 29 Nopember 2007 pemerintah melalui Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional mengeluarkan SK No. 163/DIKTI/KEP/2007 yang berisi tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi Pada Perguruan Tinggi, sehingga Fakultas Pertanian yang sebelumnya memiliki enam Jurusan/Program Studi dengan proses merger menjadi empat Program Studi yaitu Program Studi Agroteknologi/Agroekoteknologi ( hasil penggabungan Jurusan/Program Studi Agronomi dengan Jurusan/Program Studi Ilmu Tanah), Program Studi Agribisnis (hasil penggabungan Jurusan/Program Studi Agrobisnis dengan Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian). Sedangkan untuk dua program studi yang lain tetap,  hanya berganti nama yaitu Jurusan/Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) berganti nama menjadi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) dan Jurusan/Program Studi Produksi Ternak berganti nama menjadi Program Studi Peternakan.

Visi dan Misi

Sebagai lembaga pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat terkemuka di bidang pertanian dan pengelolaan sumberdaya alam
Visi : FP UNS adalah sebagai penyelenggara pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian terpadu berkelanjutan yang unggul ditingkat internasional.
Misi : FP UNS adalah:
  1. Menyelenggarakan pendidikan pertanian terpadu berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang bertaqwa dan kompeten di bidang pertanian terpadu berkelanjutan yang berwawasan global.
  2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi pembangunan pertanian terpadu berkelanjutan.
  3. Menyelenggarakan pengabdian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian terpadu berkelanjutan.

Tujuan

  1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, berkepribadian dan berpengetahuan, berkemampuan dan berketerampilan dibidang pertanian terpadu berkelanjutan.
  2. Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan unggul berbasis penelitian untuk pengembangan pertanian terpadu berkelanjutan.
  3. Menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan  masyarakat dengan basis pertanian terpadu berkelanjutan.

Dosen, Karyawan dan Mahasiswa

Tenaga pengajar di Fakultas Pertanian UNS sebanyak 166 orang terdiri dari 18 Profesor (Guru Besar), 42 Doktor, 120 orang Magister / Master, dan 4 orang Sarjana. Jumlah tenaga administrasi sebanyak 72 orang.
Jumlah mahasiswa pada seluruh jenjang mulai D3 dan S-1 pada tahun akademik 2010/2011 berjumlah 2200 orang.

Produk, Sains dan Teknologi Unggulan

Fakultas Pertanian UNS telah mengembangkan dan menghasilkan berbagai produk antara lain berupa benih dan tanaman unggul, bibit hasil kultur jaringan, pupuk organik / anorganik, produk herbal dan berbagai jenis minuman dan makanan olahan.
Sains dan teknologi yang telah dikembangkan dan dihasilkan oleh Fakultas Pertanian UNS antara lain dibidang budidaya tanaman holtikutura dan tanaman, pemuliaan tanaman, pertanian organik, pupuk, tanah, pengelolaan DAS dan lingkungan, pengelolaan lahan kering, pestisida hayati, pengendalian hama / penyakit terpadu, bioteknologi untuk pertanian, kultur jaringan, pasca panen, agribisnis, sosiologi pedesaan, serta teknologi komunikasi dan penyuluhan dibidang pertanian, peternakan dan pengelolaan hasil.

Laboratorium

Sarana laboratorium meliputi :Program Studi Agroteknologi :
  1. Jurusan Agronomi:
    • Laboratorium Ekologi & Manajemen Produksi Tanaman
    • Laboratorium Hama & Penyakit Tumbuhan
    • Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi
    • Laboratorium Pemuliaan Tanaman
  2. Jurusan Ilmu Tanah
    • Laboratorium Fisika & Konservasi Tanah
    • Laboratorium Pedologi & Survei Tanah
    • Laboratorium Kimia & Kesuburan Tanah
    • Laboratorium Biologi Tanah
Program Studi Peternakan :
  1. Jurusan Peternakan
    • Laboratorium Sosial Ekonomi Peternakan
    • Laboratorium Nutrisi & Makanan Ternak
    • Laboratorium Produksi Ternak
    • Laboratorium Pengolahan Hasil Ternak
Program Studi Agribisnis :
  1. Jurusan SOSEK/Agrobisnis
    • Laboratorium Manajemen Agrobisnis
    • Laboratorium Ekonomi Pertanian
  2. Jurusan/Program Studi Penyuluhan & Komunikasi Pertanian (PKP)
    • Laboratorium Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
    • Laboratorium Sosiologi Pedesaan
    • Laboratorium Komunikasi Pertanian
  3. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan :
  4. Jurusan Ilmu dan Teknologi Hasil Pangan
    • Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
    • Laboratorium Pangan dan Gizi
Di samping laboratorium yang ada di FP UNS terdapat juga laboratorium sentral UNS (kimia, biologi dan fisika) dengan peralatan yang mutakhir.
Kursus dan Jasa Layanan
  • Layanan laboratorium, jasa lain, dan produk pertanian tersedia.
FP UNS membuka layanan laboratorium untuk analisis tanah, air, tanaman dan residu pestisida, layanan klinik tumbuhan, penyediaan bibit hasil kultur jaringan, jasa rekomendasi kesesuaian lahan, pengelolaan lahan kering, pertanian organik, pembuatan peta sumberdaya lahan, studi agribisnis, analisa pakan, peternakan dan lain-lain.
  • Tersedia tenaga ahli dalam lingkup pertanian.
Tersedia tenaga ahli berpengalaman dalam lingkup pertanian, mulai dari agronomi, hortikultura, pemuliaan tanaman, ilmu tanah dan pengelolaan lingkungan, agroforetry, agribisnis, sosiologi pedesaan, komunikasi dan penyuluhan pertanian, hama dan penyakit tumbuhan dan produksi ternak.

Website Resmi Fakultas Pertanian UNS : www.fp.uns.ac.id